Astra dan Berkah Instalasi Medika luncurkan alat terapi oksigen Sigogrin - PT Berkah Instalasi Medika

BIM Activity News

Astra dan Berkah Instalasi Medika luncurkan alat terapi oksigen Sigogrin

Astra dan Berkah Instalasi Medika luncurkan alat terapi oksigen Sigogrin

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Komponen Indonesia (ASKI) bersama PT Berkah Instalasi Medika (BIM) sebagai distributor dengan merek dagang “SIGOGRIN" meluncurkan High Flow Nasal Canula (HFNC). HFNC adalah alat terapi oksigen beraliran tinggi, yang digunakan dalam membantu pernafasan dengan menyalurkan oksigen melalui selang bening transparan dan lentur. Inovasi ini berkaca dari pandemi Covid-19 yang mengingatkan pentingannya pemenuhan kebutuhan Alat Kesehatan (Alkes) di Indonesia. Di mana saat ini kebutuhan alkes dalam negeri masih bergantung terhadap impor. “Dengan kerja sama yang terjalin dengan BIM, ke depannya kami harap dapat melakukan pemasaran produk Alkes lainnya berikut dengan perizinannya secara bertahap, dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, agar dapat berjalan dengan baik,“ ujar Presiden Direktur ASKI Prihatanto Agung Lesmono dalam keterangan resminya, Selasa (23/11).Penggunaan HFNC tidak sebatas untuk pasien Covid-19, namun dapat juga digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosa penyakit paru obstruktif kronis, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea. Produk HFNC dapat diperoleh masyarakat melalui BIM sebagai sole distributor. Guna melengkapi peningkatan kualitas dan kepuasan masyarakat, BIM juga akan membuka service center untuk melayani kebutuhan masyarakat atas ketersediaan sparepart atau suku cadang dari Alkes produksi dalam negeri. “Tentunya kami akan menyediakan layanan purnajual yang baik dan terintegrasi dengan layanan kalibrasi lewat optimalisasi kerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Fasilitas Kesehatan Indonesia yang akan membantu memastikan kelayakan dan keamanan alat kesehatan,” tambah Presiden Direktur BIM Boge Ronny. Adapun tujuh strategi tersebut ialah, keberpihakan pada produk dalam negeri (PDN) melalui belanja barang atau jasa pemerintah, peningkatan kapasitas produksi alkes dalam negeri, subsidi sertifikasi TKDN melalui dana PEN, skema insentif bagi investor alkes dan farmasi, peningkatan alkes berteknologi tinggi berbasis riset, kebijakan tenggat waktu untuk pembelian produk impor, dan prioritas penayangan PDN di e-katalog.

Published on: August 19, 2024